Saya seorang ibu rumah tangga saat ini sudah berusia 46 tahun, istri seorang prajurit TNI AL / Marinir dan telah dikaruniai tiga orang putra yang telah beranjak dewasa, putra pertama telah berusia 25 tahun sudah bekerja sebagai TNI AD , putra kedua saat ini berusia 21 tahun sedang kuliah disalah satu perguruan tinggi di Jakarta sedangkan putra ketiga sudah berusia 17 tahun sedang duduk di SMA kelas 3.
Sejak mengandung putra pertama sampai dengan putra ke tiga tidak pernah mengalami keluhan apapun tentang kandungan saya, tetapi ketika sedang hamil putra ke tiga kehamilan usia 3 bulan saya dioperasi Apendiks, setelah putra ketiga memasuki usia delapan tahun, saya memeriksakan diri dengan Papsmear ke rumah sakit karena selama ini belum pernah saya lakukan. Setelah menunggu hasil pemeriksaan Papsmear selama dua minggu hasil pemeriksaan tersebut sangat mengejutkan diri saya serasa tidak percaya apa yang disampaikan oleh dokter bahwa saya divonis oleh dokter mengidap Kanker Serviks stadium dini. Usai saya saat itu 37 tahun.
Setelah kejadian itu pikiran saya jadi kacau, melihat anak-anak masih kecil yang memerlukan bimbingan, arahan orang tua, tetapi saya tidak boleh terpuruk dengan kejadian itu terlalu dalam. Awalnya saya tidak bisa menerima kenyataan apa yang dikatakan oleh dokter tentang penyakit saya ini dan saya melihat di tayangan televisi juga mendengar kalau menderita penyakit kanker ini kesembuhannya sangat kecil itu yang membuat saya pesimis.
Tetapi saya harus bangkit dan ingin melihat anak-anak berhasil dalam kehidupan ini, mungkin ini cobaan dari ALLAH Swt agar saya intropeksi diri untuk lebih sabar, ikhlas.
Semua ini saya konsultasikan dengan dokter ahli Kandungan untuk mengetahui Iebih jauh dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi serta tindakan apa yang perlu dilakukan untuk kesembuhan penyakit saya ini.
Dokter menyarankan saya untuk dilakukan KOLPOSKOPI dan BIOPSI , ternyata hasiI yang didapat tetap saya dinyatakan positif kanker Serviks dan dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Saya pasrah dan menurut saja apa yang disarankan oleh dokter kalau itu tindakan yang terbaik dan bisa menyembuhkan penyakit saya ini.
Sebelum operasi dilaksanakan saya dan suami menghadap dokter, pelaksanaan operasi dilakukan dengan menyobek perut melintang itu yang disarankan oleh dokter Wid dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dokter memberikan semangat kepada saya agar tidak lupa kepada ALLAH SWT dan bersyukur kepadanya karena penyakit kanker Serviks diketahui sedini mungkin dan kondisi indung telur masih sehat .
Operasi dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2000, tetapi setelah masuk perawatan, dokter jaga ahli kandungan memeriksa ulang kandungan saya dan hasilnya menyarankan ke bagian Onkologi untuk diperiksa lagi tetapi yang memeriksa bukan dokter yang terdahulu, saya sempat stress karena dokter Lukman Hakim mengatakan saya tidak jadi operasi lewat perut tetapi dioperasi lewat bawah (Vagina).
Dengan rencana operasi yang berubah saya jadi stress, pusing pikiran jadi kacau balau berkecamuk dalam diri saya bahkan tekanan darah sempat naik 150/140, pelaksanaan operasi sempat ditunda 2 hari sampai tekanan darah saya menjadi normal.
Setelah penundaan, pelaksanaan operasi dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2000 pukul 8.00 pagi tetapi itupun meleset dari perkiraan dan membuat perasaan saya makin tidak menentu karena dokter yang akan melaksanaan tindakan ( dr. Lukman Hakim ) masih memberikan ujian pada dokter junior sampai jam 11.50 operasi baru bisa dilaksanakan dan saya tersadar pukul 15.30, setelah tersadar saya merasakan sakit yang amat sangat di ulu hati rupanya penyakit maag kambuh, karena belum diperbolehkan minum dan makan saya harus menahan rasa sakit sampai keluar gas (kentut) hingga malam, penyakit maag saya makin menjadi-jadi. Perawat jaga kaget setelah memeriksa saya, tekanan darah saya normal tetapi saya sangat pucat dan denyut nadi sangat halus, empat perawat yang memeriksa denyut nadi hasilnya sama pada awal sebelum operasi HB darah hasilnya 13, setelah operasi HB menjadi 5, karena belum yakin kembali dilakukan 3 kali tes darah di Laboratorium dengan nama yang berbeda untuk lebih meyakinkan hasil lab tersebut , tetapi hasil tes darah tersebut tetap HB 5. diputuskan untuk dilakukan transfusi darah agar HB saya normal kembali.
Setelah selama 12 hari saya terbaring di rumah sakit dengan meninggalkan anak-anak yang masih kecil dengan kondisi yang masih lemah saya diperbolehkan oleh dokter untuk meninggalkan rumah sakit.
Setelah 2 minggu dirumah saya harus kontrol kembali untuk melihat perkembangan hasil operasi dan penyakit saya ini, sesudah itu rutin memeriksakan kesehatan saya dan hasil yang saya dapatkan adalah kesembuhan penyakit saya ini, dan tidak tampak Iagi sel-sel kanker ganas.
Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT atas karunia dan kesembuhan yang diberikan kepada saya suami dan ke 3 anak yang telah menginjak dewasa dan alhamdulillah sampai saat ini diberikan nikmat sehat wal afiat. Amien
Saya mohon kepada rekan-rekan wanita jangan malu-malu untuk memeriksakan diri cek Papsmear ke dokter ahli kandungan sedini mungkin Demikian sekilas cerita ini tentang Kanker Serviks stadium dini yang pernah saya alami mudah-mudahan bermanfaat.
|