ArtikelGrand MENTOR
Mawarniati dan Bijak Bestari
Ibu Rumah Tangga, Jakarta, Indonesia
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sama sekali belum pernah bekerja. Semua keperluan saya adalah dari penghasilan suami. Terima kasih Tuhan semua kebutuhan kami sekeluarga tercukupi. Suami yang bekerja secara Active Income, sehingga saya pernah mengalami bagaimana riskannya penghasilan dari Active Income.
Tuhan membuka mata dan hati saya dengan caranya tersendiri. Suatu hari suami saya sakit dan dirawat di rumah sakit yang cukup mahal selama satu bulan. Selama suami sakit pengeluaran besar-besaran terkuras dari tabungan, sedangkan penerimaan sama sekali tidak ada dan saya mulai merasa sangat khawatir, kalau selama satu bulan saja suami sakit penerimaan betul-betul tidak ada, terus seandainya Tuhan berkehendak lain misalnya suami sudah tidak ada (meninggal), apa yang bisa saya lakukan untuk melanjutkan kehidupan ke depan bersama anak saya satu-satunya yang masih kecil, Afira namanya.
Itulah salah satu alasan saya bergabung di bisnis ini dan saya kerjakan bisnis ini dengan sangat serius. Waktu saya memulai bisnis ini usia saya sudah 50 tahun. Seandainya saya mencari pekerjaan di usia tersebut apakah ada yang mau menerima saya, kalaupun ada perusahaan yang mau menerima berapa gajinya?
Namun saya sekarang ini di usia 52 tahun punya masa depan yang sangat cerah dan mendapat Passive Income dan saya tidak khawatir dengan masa depan anak tunggal saya. Sungguh saya telah mengambil keputusan yang tepat untuk memulai bisnis ini.
Banyak hal yang saya dapatkan dari bisnis ini bukan hanya uang tapi pertumbuhan mental, spiritual saya menjadi lebih baik dan saya merasa hidup saya berarti untuk saya, untuk anak saya, untuk keluarga saya, untuk agama dan bangsa saya. Terima kasih Tuhan saya ada dalam bisnis ini dan saya sangat yakin siapapun bisa jalankan bisnis ini asal mau dan ikuti ’system’ dengan baik
Tuhan membuka mata dan hati saya dengan caranya tersendiri. Suatu hari suami saya sakit dan dirawat di rumah sakit yang cukup mahal selama satu bulan. Selama suami sakit pengeluaran besar-besaran terkuras dari tabungan, sedangkan penerimaan sama sekali tidak ada dan saya mulai merasa sangat khawatir, kalau selama satu bulan saja suami sakit penerimaan betul-betul tidak ada, terus seandainya Tuhan berkehendak lain misalnya suami sudah tidak ada (meninggal), apa yang bisa saya lakukan untuk melanjutkan kehidupan ke depan bersama anak saya satu-satunya yang masih kecil, Afira namanya.
Itulah salah satu alasan saya bergabung di bisnis ini dan saya kerjakan bisnis ini dengan sangat serius. Waktu saya memulai bisnis ini usia saya sudah 50 tahun. Seandainya saya mencari pekerjaan di usia tersebut apakah ada yang mau menerima saya, kalaupun ada perusahaan yang mau menerima berapa gajinya?
Namun saya sekarang ini di usia 52 tahun punya masa depan yang sangat cerah dan mendapat Passive Income dan saya tidak khawatir dengan masa depan anak tunggal saya. Sungguh saya telah mengambil keputusan yang tepat untuk memulai bisnis ini.
Banyak hal yang saya dapatkan dari bisnis ini bukan hanya uang tapi pertumbuhan mental, spiritual saya menjadi lebih baik dan saya merasa hidup saya berarti untuk saya, untuk anak saya, untuk keluarga saya, untuk agama dan bangsa saya. Terima kasih Tuhan saya ada dalam bisnis ini dan saya sangat yakin siapapun bisa jalankan bisnis ini asal mau dan ikuti ’system’ dengan baik
